Laporan-laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan kecenderungan global yang mengkhawatirkan tentang meningkatnya infeksi dan kematian akibat hepatitis.Hepatitis telah menjadi penyebab kematian infeksi paling umum kedua di seluruh dunia di antara penyakit menular non-COVID, dengan kematian hepatitis virus meningkat menjadi 1,3 juta pada tahun 2022, naik dari 1,1 juta pada tahun 2019. Dari jumlah tersebut, 83% disebabkan oleh hepatitis B dan 17% oleh hepatitis C.ada 3500 orang yang meninggal di seluruh dunia karena infeksi hepatitis B dan C.
Beban hepatitis virus sangat besar, mempengaruhi sejumlah besar individu di seluruh dunia. Pada tahun 2022, diperkirakan 254 juta orang hidup dengan hepatitis B,sementara 50 juta hidup dengan hepatitis CSetengah dari beban ini jatuh pada individu berusia 30-54 tahun dan pria menyumbang 58% dari semua kasus.
Beban hepatitis virus menunjukkan variasi regional.Wilayah Pasifik Barat memiliki persentase tertinggi kematian terkait hepatitis B.. Bangladesh, Cina, Ethiopia, India, Indonesia, Nigeria, Pakistan, Filipina, Rusia dan Vietnam menanggung hampir dua pertiga dari beban global hepatitis B dan C.
Cakupan diagnosis dan pengobatan untuk hepatitis virus jauh di bawah target global.Hanya 13 persen pasien dengan hepatitis B kronis yang didiagnosis dan hanya 3 persen yang menerima pengobatan antivirusHepatitis C didiagnosis pada 36% kasus dan hanya 20% pasien yang menerima pengobatan.
Untuk mengatasi tantangan ini, tindakan segera diperlukan. Upaya harus difokuskan pada peningkatan kesadaran dan pencegahan, memperluas pengujian dan layanan diagnostik yang terjangkau,meningkatkan cakupan perawatan, memperkuat sistem perawatan kesehatan, mengatasi disparitas regional dan menganjurkan perubahan kebijakan.Organisasi perawatan kesehatan dan masyarakat sipil sangat penting untuk secara efektif memerangi hepatitis virus dan mengurangi dampaknya yang menghancurkan di seluruh dunia.
Kontak Person: Mrs. Selina
Tel: 86-13989889852
